Perangkat elektronik, termasuk ponsel, sangat rentan terhadap serangan malware yang dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi. Malware merupakan singkatan dari "Malicious Software," yaitu program yang dirancang untuk merusak sistem komputer atau perangkat lain. Program ini dapat menyusup melalui email, unduhan internet atau aplikasi yang terinfeksi. Jika ponsel terkena malware, dampaknya bisa berupa kerusakan sistem, pencurian data atau bahkan kerusakan perangkat secara fisik.
Di era digital seperti sekarang, data pribadi seperti email, nomor telepon, hingga kata sandi sangat rentan mengalami kebocoran. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk tindakan penipuan, pencurian identitas atau kejahatan lainnya.
Mengklik tautan undangan yang mencurigakan dapat berakibat fatal bagi keamanan data pribadi dan keuangan Anda. Modus penipuan ini semakin marak dengan memanfaatkan rasa penasaran dan kepercayaan korban. Ketika Anda mengklik tautan tersebut, perangkat Anda berpotensi terinfeksi malware yang dapat mencuri informasi sensitif seperti kontak, pesan, hingga data perbankan.
Pegasus adalah salah satu perangkat lunak mata-mata (spyware) paling canggih dan berbahaya yang pernah ditemukan. Dikembangkan oleh perusahaan teknologi Israel, NSO Group, Pegasus dirancang untuk memata-matai perangkat seluler, khususnya smartphone. Tujuan awal Pegasus adalah membantu pemerintah dan lembaga penegak hukum dalam menangani kejahatan serius seperti terorisme. Namun, penggunaan Pegasus telah menyebar luas dan terungkap bahwa spyware ini juga digunakan untuk memata-matai aktivi
War Shipping adalah sebuah metode serangan siber yang relatif baru, dimana peretas atau penyerang menyelundupkan perangkat keras (hardware) yang telah diprogram sebelumnya untuk melakukan serangan siber ke dalam jaringan atau sistem target dengan cara fisik. Biasanya, perangkat ini dikirimkan melalui jalur logistik biasa, seperti layanan kurir atau pengiriman paket, tanpa menimbulkan kecurigaan. Perangkat tersebut kemudian berfungsi sebagai titik akses jarak jauh (remote access) bagi penyerang u
Metode pembayaran menggunakan kode QR (Quick Response) semakin digemari, terutama oleh generasi muda karena kemudahannya. Namun, di balik kenyamanan tersebut, tersimpan risiko keamanan yang mulai menjadi perhatian, salah satunya adalah ancaman quishing. Belum lama ini, sebuah perusahaan energi besar di Amerika Serikat menjadi korban penipuan berbasis kode QR. Para analis keamanan memperingatkan bahwa quishing kini sedang mengalami peningkatan.