Pegasus Spyware : Ancaman Terhadap Privasi dan Keamanan Digital

Pegasus adalah salah satu perangkat lunak mata-mata (spyware) paling canggih dan berbahaya yang pernah ditemukan. Dikembangkan oleh perusahaan teknologi Israel, NSO Group, Pegasus dirancang untuk memata-matai perangkat seluler, khususnya smartphone. Tujuan awal Pegasus adalah membantu pemerintah dan lembaga penegak hukum dalam menangani kejahatan serius seperti terorisme. Namun, penggunaan Pegasus telah menyebar luas dan terungkap bahwa spyware ini juga digunakan untuk memata-matai aktivi

Pegasus adalah salah satu perangkat lunak mata-mata (spyware) paling canggih dan berbahaya yang pernah ditemukan. Dikembangkan oleh perusahaan teknologi Israel, NSO Group, Pegasus dirancang untuk memata-matai perangkat seluler, khususnya smartphone. Tujuan awal Pegasus adalah membantu pemerintah dan lembaga penegak hukum dalam menangani kejahatan serius seperti terorisme. Namun, penggunaan Pegasus telah menyebar luas dan terungkap bahwa spyware ini juga digunakan untuk memata-matai aktivis Hak Asasi Manusia, jurnalis, politisi dan individu penting lainnya di berbagai negara.


Apa itu Pegasus Spyware ?

Pegasus adalah spyware yang dapat menyerang perangkat iOS dan Android secara diam-diam, tanpa sepengetahuan pemilik perangkat. Setelah berhasil diinstal, Pegasus memberikan akses penuh kepada penyerang untuk memantau komunikasi korban, seperti : pesan teks, panggilan suara, email dan aktivitas di media sosial. Selain itu, spyware ini juga dapat mengaktifkan kamera dan mikrofon perangkat secara rahasia, melacak lokasi pengguna secara real time, serta mencuri data sensitif seperti kata sandi dan informasi perbankan.


Sejarah Singkat Pegasus

Pegasus pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 2016, ketika perusahaan keamanan siber, Citizen Lab dan Lookout menemukan upaya serangan terhadap seorang aktivis Hak Asasi Manusia dari Uni Emirat Arab. Spyware ini kemudian dihubungkan dengan NSO Group, perusahaan yang mengklaim bahwa produk mereka dirancang untuk digunakan oleh pemerintah guna menangani kejahatan serius. Namun, investigasi lebih lanjut menemukan bahwa Pegasus telah digunakan secara meluas di berbagai negara untuk memata-matai individu-individu yang dianggap sebagai ancaman politik. Pada tahun 2021, sebuah investigasi internasional yang disebut "Pegasus Project" dipimpin oleh Forbidden Stories dan Amnesty International, mengungkapkan bahwa lebih dari 50.000 nomor telepon yang diyakini sebagai target potensial Pegasus, termasuk jurnalis, aktivis dan politisi dari berbagai negara.


Cara Kerja Pegasus Spyware

Pegasus dikenal sebagai spyware yang sangat canggih karena kemampuannya untuk menginfeksi perangkat dengan berbagai metode, bahkan tanpa interaksi dari pengguna (zero click exploits). Berikut adalah beberapa cara kerja dan metode infeksi yang digunakan oleh Pegasus :

  1. Zero Click Exploits. Pegasus dapat menyusup ke perangkat tanpa memerlukan tindakan dari korban. Sebagai contoh, hanya dengan menerima panggilan melalui aplikasi seperti WhatsApp, perangkat sudah bisa terinfeksi tanpa harus menjawab panggilan tersebut. Ini membuat Pegasus sangat sulit dideteksi.
  2. Phishing. Metode lainnya adalah serangan berbasis phishing, dimana korban tertipu untuk mengklik tautan berbahaya yang dikirim melalui pesan teks, email atau aplikasi lain. Ketika tautan tersebut diklik, Pegasus akan diinstal secara otomatis di perangkat korban.
  3. Eksploitasi Kelemahan Sistem. Pegasus memanfaatkan kerentanan keamanan pada sistem operasi iOS dan Android. Meskipun produsen perangkat terus memperbarui keamanan mereka, Pegasus sering kali mampu menembus pertahanan ini sebelum kelemahan tersebut diperbaiki.

Dampak Pegasus terhadap Privasi dan Hak Asasi Manusia

Penggunaan Pegasus oleh rezim otoriter dan pemerintah yang korup telah menimbulkan kekhawatiran besar mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia dan privasi. Beberapa dampak yang signifikan dari penggunaan Pegasus adalah sebagai berikut :

  1. Pengawasan yang Tidak Sah. Pegasus digunakan untuk memata-matai individu tanpa persetujuan atau pemberitahuan. Aktivis Hak Asasi Manusia, jurnalis investigasi dan politisi sering kali menjadi sasaran utama karena aktivitas mereka yang kritis terhadap pemerintah atau kebijakan tertentu.
  2. Ancaman terhadap Demokrasi. Penggunaan spyware ini oleh pemerintah untuk membungkam lawan politik atau memata-matai jurnalis dapat merusak proses demokrasi. Misalnya, beberapa negara menggunakan Pegasus untuk memata-matai jurnalis yang mengungkap kasus korupsi atau pelanggaran lainnya oleh pemerintah.
  3. Kehilangan Kepercayaan terhadap Teknologi. Dengan berkembangnya ancaman spyware seperti Pegasus, banyak orang merasa bahwa perangkat digital tidak lagi aman. Hal ini menimbulkan ketakutan bahwa privasi online sudah tidak bisa dijaga, bahkan di negara-negara demokratis.

Upaya Penanggulangan dan Perlindungan dari Pegasus

Menangani ancaman Pegasus memerlukan langkah-langkah teknis dan kebijakan yang ketat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari ancaman spyware ini :

  1. Perbarui Perangkat Secara Rutin. Pastikan perangkat selalu menjalankan versi terbaru dari sistem operasi, karena produsen seperti Apple dan Google terus memperbarui patch keamanan untuk menutup kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh Pegasus.
  2. Hindari Mengklik Tautan yang Mencurigakan. Phishing masih menjadi salah satu metode paling umum untuk menginfeksi perangkat dengan spyware. Hindari mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan.
  3. Gunakan Aplikasi Keamanan. Ada berbagai aplikasi keamanan yang dirancang untuk mendeteksi spyware. Meskipun tidak semua dapat mendeteksi Pegasus, memiliki perlindungan dasar tetap penting untuk mengurangi risiko serangan.
  4. Audit Keamanan Perangkat Secara Berkala. Organisasi atau individu yang berisiko tinggi, seperti jurnalis dan aktivis, dapat mempertimbangkan untuk melakukan audit keamanan secara berkala untuk mendeteksi potensi ancaman spyware.
  5. Advokasi untuk Kebijakan Privasi yang Lebih Kuat. Masyarakat internasional harus mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang melindungi privasi warganya dan mengatur penggunaan spyware seperti Pegasus secara ketat.

Pegasus spyware merupakan ancaman serius terhadap privasi, kebebasan berpendapat dan keamanan digital. Meskipun diklaim sebagai alat untuk memerangi terorisme dan kejahatan, penggunaannya yang meluas terhadap jurnalis, aktivis dan politisi menimbulkan kekhawatiran besar mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia. Untuk melindungi diri dari ancaman ini, individu harus lebih waspada terhadap keamanan digital mereka, sementara pemerintah dan organisasi internasional harus bekerja sama untuk mengatur penggunaan teknologi pengawasan agar tidak disalahgunakan. Pegasus menjadi pengingat bahwa di era digital ini, privasi adalah hak yang harus terus diperjuangkan dan dilindungi.

LINK TERKAIT