Dalam ranah keamanan siber, dua istilah yang sering muncul adalah Data Breach dan Data Leak. Meski keduanya berkaitan dengan ancaman terhadap data, penting untuk diketahui bahwa keduanya memiliki perbedaan mendasar. Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama bagi individu maupun organisasi yang ingin meningkatkan perlindungan terhadap data pribadi dan sensitif.
Peretasan akun WhatsApp telah menjadi masalah yang semakin meresahkan. Para pelaku kejahatan siber ini memanfaatkan celah keamanan untuk mengambil alih akun pengguna, yang kemudian mereka gunakan untuk melancarkan aksi penipuan terhadap kontak-kontak yang ada di daftar WhatsApp korban. Ketika sebuah akun berhasil diretas, pemiliknya akan kehilangan akses sepenuhnya, baik melalui perangkat ponsel pintar maupun komputer atau laptop. Modus operandi ini telah menimbulkan kerugian finansial.
Dunia digital memang menawarkan kemudahan, namun di balik itu semua, ancaman kejahatan siber terus mengintai. Salah satu modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan adalah menyebarkan tautan berbahaya yang mengarah ke situs palsu atau malware.
Perangkat elektronik, termasuk ponsel, sangat rentan terhadap serangan malware yang dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi. Malware merupakan singkatan dari "Malicious Software," yaitu program yang dirancang untuk merusak sistem komputer atau perangkat lain. Program ini dapat menyusup melalui email, unduhan internet atau aplikasi yang terinfeksi. Jika ponsel terkena malware, dampaknya bisa berupa kerusakan sistem, pencurian data atau bahkan kerusakan perangkat secara fisik.
Di era digital seperti sekarang, data pribadi seperti email, nomor telepon, hingga kata sandi sangat rentan mengalami kebocoran. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk tindakan penipuan, pencurian identitas atau kejahatan lainnya.
Mengklik tautan undangan yang mencurigakan dapat berakibat fatal bagi keamanan data pribadi dan keuangan Anda. Modus penipuan ini semakin marak dengan memanfaatkan rasa penasaran dan kepercayaan korban. Ketika Anda mengklik tautan tersebut, perangkat Anda berpotensi terinfeksi malware yang dapat mencuri informasi sensitif seperti kontak, pesan, hingga data perbankan.